Baca Juga
Perkembangan teknologi dan informasi, secara tidak langsung, ikut berdampak pada moralitas sebuah generasi. Teknologi tidak hanya memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi, ibarat sebuah mata pisau, terkadang juga bisa menggiring seseorang pada lubang kemaksiatan, yang pada akhirnya turut berpengaruh pada pola pikir dan pergaulan.
Baru-baru ini, seperti dilansir dari grid.id (09/10/2017), sebuah pengakuan mengejutkan dibeberkan Mohd. Fadli Saleh, seorang guru di Malaysia, yang mengatakan bahwa muridnya, yang masih duduk di kelas 6 SD, sudah berbadan dua karena telah berhubungan intim dengan pacarnya. Kenyataan ini sungguh miris.
Jika dibandingkan dengan pergaulan zaman dulu, di mana banyak kasus siswi SMA yang putus sekolah karena hamil, maka di zaman canggih serba teknologi ini, tampaknya sudah memasuki era siswi SD, yang notabene merupakan masa kanak-kanak yang lugu dan polos.
Fadli mengungkapkan hal yang lebih menghebohkan lagi. Pasalnya, kasus kehamilan sisiwi SD ini bukanlah kasus pertama yang pernah terjadi. Sebelumnya, seorang siswi kelas 4 SD bahkan diduga terlibat dalam pergaulan bebas, dan melakukan perbuatan amoral itu pada banyak kakak kelasnya.
Fenomena ini tentu saja sangat meresahkan para orang tua. Pergaulan bebas tidak bisa terus dibiarkan dan merajalela pada generasi muda yang harapannya merupakan para penerus bangsa. Tentu, para orang tua berperan besar dalam mendidik anak-anaknya dan mengontrol perilaku mereka.
Seperti dilansir dari laman tribunnews.com (09/10/2017), Mohd. Fadli mengatakan tak mau kejadian ini berulang di sekolahnya, dan menjadi hal biasa dalam pergaulan anak-anak zaman sekarang. Bahaya besar mengancam anak-anak yang hamil di usia dini, mulai dari penyebaran penyakit menular seksual, gagalnya persalinan yang menyebabkan kematian, selain juga dikucilkan dari pergaulan sosial.
Ya, sebuah pelajaran untuk kita semua, terutama para orang tua agar serius mendidik anaknya dan menjauhkan mereka dari lingkungan dan pergaulan negatif. Kalau menurut Sobat sendiri, bagaimana menanggapi fenomena perubahan zaman ini?
Jika dibandingkan dengan pergaulan zaman dulu, di mana banyak kasus siswi SMA yang putus sekolah karena hamil, maka di zaman canggih serba teknologi ini, tampaknya sudah memasuki era siswi SD, yang notabene merupakan masa kanak-kanak yang lugu dan polos.
Fenomena ini tentu saja sangat meresahkan para orang tua. Pergaulan bebas tidak bisa terus dibiarkan dan merajalela pada generasi muda yang harapannya merupakan para penerus bangsa. Tentu, para orang tua berperan besar dalam mendidik anak-anaknya dan mengontrol perilaku mereka.
Seperti dilansir dari laman tribunnews.com (09/10/2017), Mohd. Fadli mengatakan tak mau kejadian ini berulang di sekolahnya, dan menjadi hal biasa dalam pergaulan anak-anak zaman sekarang. Bahaya besar mengancam anak-anak yang hamil di usia dini, mulai dari penyebaran penyakit menular seksual, gagalnya persalinan yang menyebabkan kematian, selain juga dikucilkan dari pergaulan sosial.
Ya, sebuah pelajaran untuk kita semua, terutama para orang tua agar serius mendidik anaknya dan menjauhkan mereka dari lingkungan dan pergaulan negatif. Kalau menurut Sobat sendiri, bagaimana menanggapi fenomena perubahan zaman ini?
Miris! Masih Kelas 6 SD, Tapi Sudah Dihamili Pacar, Pelajaran Untuk Kita Semua
4/
5
Oleh
Degree Online