Baca Juga
Setiap produk itu selalu punya yang disebut dengan daur hidup produk. Suatu produk akan mengalalami proses pengenalan terlebih dahulu lalu masuk ke tahap pertumbuhan yang ditandai dengan tingkat penjualan serta laba yang tinggi. Hal tersebut akan terus berlanjut hingga tahap kedewasaan yang menjadi titik tertinggi perkembangan suatu produk. Dan yang terakhir tentu saja adalah tahap penurunan.
Berbicara soal sepeda motor tentu kita mengenal 3 merek ternama seperti Honda, Yamaha dan Suzuki. Dari sekian banyak model, ada beberapa yang tahap pertumbuhannya kurang memuaskan serta masuk ke tahap penurunan yang mungkin terlalu cepat. Padahal produk tersebut juga sempat populer pada masa itu. Hanya saja banyak faktor yang bisa mempengaruhi seperti perubahan selera pasar, dan pasar merasa jenuh terhadap produk yang ada.
Dibandingkan dengan mobil, sepeda motor tetap jadi pilihan terbaik bagi masyarakat di Indonesia. Selain dari faktor harga yang relatif lebih murah, perawatan moda transportasi yang menjadi andalan ini jauh lebih mudah daripada merawat mobil.
Sekarang mari kita simak, model motor mana saja yang dibuat ketiga merek ternama ini yang seperti yang dilansir dari automotive.idntimes.com (04/10/2016) kurang laku di pasaran.
1. Honda Kirana
Body Honda Kirana yang terlalu mirip dengan Honda grand sehingga menyebabkan terjadi kejenuhan konsumen Honda.
2. Suzuki Arashi 125
Penggunaan desain tampilan yang nyeleneh membuat konsumen berpikir dua kali untuk membeli.
Di tahun 2007, karena merasa produknya kurang laku Suzuki menambah varian velg racing demi menambah kesan sporty.
Sayang hal itu tak bisa menambah minat pembeli, Suzuki Arashi pun tutup usia pada tahun 2009 setelah 3 tahun dipasarkan.
3. Honda Supra XX
4. Suzuki Spin
Gak mau ambil pusing, Suzuki lekas menghentikan produksi di tahun 2011.
5. Honda Revo AT
Sekitar tahun 2013 motor ini resmi ditarik dari pasaran. Ada yang bilang harga yang mahal dan desain yang kurang menarik hanya menjadi alasan yang klasik.
Mengingat Honda Revo AT menggunakan mesin 4 tak 110 cc dengan teknologi EFT (Efficient & low Friction Technology) yang berfungsi untuk meminimalkan gesekan antar komponen mesin.
Mesin Honda Revo AT juga dilengkapi dengan teknologi sistem injeksi generasi ketiga atau Programmable Fuel Injection (PGM-FI) dengan penambahan sensor O2 dan catalytic converter. Sehingga, selain kerja mesin maksimal, tahan lama, juga irit bahan bakar.
Sudah irit, tapi entah mengapa beberapa orang malahan malas membeli motor ini.
6. Honda Blade Generasi 1 dan 2
Awal muncul Honda Blade adalah tanggal 30 Agustus 2008. Kemudian Honda melakukan facelift di awal oktober 2010 dengan perubahan warna dan penambahan front fender yang lebih sporty terinspirasi dari motor di ajang MotoGP.
Meskipun begitu tingkat penjualan yang dirasakan masih terbilang rendah.
7. Yamaha Force F1
Tak seperti Jupiter Z1, Yamaha Force F1 kurang beruntung di pasaran. Mengusung desain ramping dan aerodinamis tidak menjamin produk ini laku keras di masyarakat.
8. Yamaha Tiara J120
Dinobatkan sebagai motor penunggu diler, Yamaha Tiara justru masuk ke Indonesia secara resmi melalui YMKI (Yamaha Motor Kencana Indonesia) dan masuk jajaran Ayago Legendaris di Indonesia.
9. Yamaha Lexam
Pernahkah anda bayangkan, ada sepeda motor dalam hanya beberapa bulan saja dari tanggal peluncuran langsung ditarik kembali dari pasar. Inilah yang dialami oleh Yamaha Lexam, meluncur pada Oktober 2011 hasil penjualannya sungguh menyedihkan.
10. Honda CS1
Jika Anda tahu motor Kamen Rider maka seperti itulah desain yang diinspirasi Honda CS1.
Motor yang diluncurkan pada tahun 2008 ini memang dianggap kurang menjual di pasaran. Karena body yang kurang elegan membuat peminat Honda CS1 tidak banyak diminati oleh kebanyakan orang di Indonesia. Tentu saja ini menjadi perbedaan yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan angka penjualan Honda Beat atau Vario yang berhasil mencatatkan angka jutaan unit sepanjang tahun.
Alasan lain, harga yang dibanderol cukup tinggi sedangkan model tak sebanding dengan fungsi dari motor itu sendiri.
Nah itu tadi model-model motor yang kurang laku, dan alasan harga maupun promosi yang kurang tepat menjadi sebab dominan.
Padahal di tahap pengenalan sebuah produk, ada 4 strategi yang seperti dilansir dari kuliahmarket.wordpress.com (28/05/2016) bisa dilakukan ketiga merek motor itu seperti Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy), Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy), Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy) dan Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy).
Kalau soal merek, saya rasa semua orang juga sudah tahu. Tapi jika hanya mengandalkan harga murah saja, promosi kurang dan tidak memikirkan potensi dari para pesaing? maka, sudah pasti daur hidup produk tersebut tidak bisa maksimal.
Berbicara soal sepeda motor tentu kita mengenal 3 merek ternama seperti Honda, Yamaha dan Suzuki. Dari sekian banyak model, ada beberapa yang tahap pertumbuhannya kurang memuaskan serta masuk ke tahap penurunan yang mungkin terlalu cepat. Padahal produk tersebut juga sempat populer pada masa itu. Hanya saja banyak faktor yang bisa mempengaruhi seperti perubahan selera pasar, dan pasar merasa jenuh terhadap produk yang ada.
Dibandingkan dengan mobil, sepeda motor tetap jadi pilihan terbaik bagi masyarakat di Indonesia. Selain dari faktor harga yang relatif lebih murah, perawatan moda transportasi yang menjadi andalan ini jauh lebih mudah daripada merawat mobil.
Sekarang mari kita simak, model motor mana saja yang dibuat ketiga merek ternama ini yang seperti yang dilansir dari automotive.idntimes.com (04/10/2016) kurang laku di pasaran.
1. Honda Kirana
Body Honda Kirana yang terlalu mirip dengan Honda grand sehingga menyebabkan terjadi kejenuhan konsumen Honda.
Selain itu Honda Kirana masih menggunakan rem tromol yaitu rem bukan cakram jadi pengguna tidak bisa memaksimalkan penggunaan rem pada Honda Kirana alias rem gak pakem, hal ini sangat berbahaya jika pengendara sedang berkendaraan pada kecepatan yang tinggi dan menginjak rem secara mendadak.
Apalagi pemasaran produk Honda Kirana itu kurang sekali, terlebih lagi ketika peluncuran Honda Karisma yang jadi booming seolah tak pernah ada Honda kirana terlupakan begitu saja.
2. Suzuki Arashi 125
Penggunaan desain tampilan yang nyeleneh membuat konsumen berpikir dua kali untuk membeli.
Suzuki Arashi diproduksi dalam dua versi. Yaitu Suzuki Arashi 125 dan Suzuki Arashi 125R. Suzuki Arashi 125 standar dilengkapi dengan kick starter dan electric starter, dan menggunakan kopling otomatis (sentrifugal).
Di tahun 2007, karena merasa produknya kurang laku Suzuki menambah varian velg racing demi menambah kesan sporty.
Sayang hal itu tak bisa menambah minat pembeli, Suzuki Arashi pun tutup usia pada tahun 2009 setelah 3 tahun dipasarkan.
3. Honda Supra XX
Padahal di masa itu sudah banyak sepeda motor sejenis yang menggunakan mesin 110cc, tapi seri Supra XX ini justru tampil dengan memakai mesin 100cc. Alhasil produk Honda yang satu ini tak mampu populer agar bisa bertahan lama di pasaran.
4. Suzuki Spin
Mungkin karena waktu produksi yang kurang pas, Suzuki Spin hadir ketika Yamaha mengeluarkan model mio dan Honda meluncurkan Beat. Kedua model tersebut justru lebih laku dan diminati konsumen ketimbang Spin.
Gak mau ambil pusing, Suzuki lekas menghentikan produksi di tahun 2011.
5. Honda Revo AT
Sekitar tahun 2013 motor ini resmi ditarik dari pasaran. Ada yang bilang harga yang mahal dan desain yang kurang menarik hanya menjadi alasan yang klasik.
Mengingat Honda Revo AT menggunakan mesin 4 tak 110 cc dengan teknologi EFT (Efficient & low Friction Technology) yang berfungsi untuk meminimalkan gesekan antar komponen mesin.
Mesin Honda Revo AT juga dilengkapi dengan teknologi sistem injeksi generasi ketiga atau Programmable Fuel Injection (PGM-FI) dengan penambahan sensor O2 dan catalytic converter. Sehingga, selain kerja mesin maksimal, tahan lama, juga irit bahan bakar.
Sudah irit, tapi entah mengapa beberapa orang malahan malas membeli motor ini.
6. Honda Blade Generasi 1 dan 2
Awal muncul Honda Blade adalah tanggal 30 Agustus 2008. Kemudian Honda melakukan facelift di awal oktober 2010 dengan perubahan warna dan penambahan front fender yang lebih sporty terinspirasi dari motor di ajang MotoGP.
Bersaing dengan Jupiter Z milik Yamaha, Blade kalah pamor. Akhirnya 28 juli 2011 PT.Astra Honda Motor meluncurkan product “new honda blade”. Terdapat perubahan yang cukup signifikan seperti Rem cakram depan belakang (double disk brake seperti pada Supra X CW), Kapasitas bagasi 7 liter (lebih besar dari sebelumnya), Polygonal muffler bergaya sporty dengan pelindung panas berbasis krom dan lain-lain. Adapun pilihan warna cukup beragam, mulai dari Repsol Special Edition, Victory Red, Dominate Black, Superior Black, dan Accelera Green.
Meskipun begitu tingkat penjualan yang dirasakan masih terbilang rendah.
7. Yamaha Force F1
Tak seperti Jupiter Z1, Yamaha Force F1 kurang beruntung di pasaran. Mengusung desain ramping dan aerodinamis tidak menjamin produk ini laku keras di masyarakat.
Mungkin karena jenis motor bebek injeksi yang kurang diminati di Indonesia, atau karena spesifikasi model model motor yang kurang.
8. Yamaha Tiara J120
Dinobatkan sebagai motor penunggu diler, Yamaha Tiara justru masuk ke Indonesia secara resmi melalui YMKI (Yamaha Motor Kencana Indonesia) dan masuk jajaran Ayago Legendaris di Indonesia.
Beberapa sumber mengatakan bahwa saat itu Indonesia masih dalam krisis dan harga yang ditawarkan Yamaha terbilang cukup mahal. Akibatnya penjualan mengalamai kemerosotan dan produk menghilang dari pasar.
9. Yamaha Lexam
Pernahkah anda bayangkan, ada sepeda motor dalam hanya beberapa bulan saja dari tanggal peluncuran langsung ditarik kembali dari pasar. Inilah yang dialami oleh Yamaha Lexam, meluncur pada Oktober 2011 hasil penjualannya sungguh menyedihkan.
Yamaha Lexam sendiri dilengkapi YCAT (Yamaha Compact Automatic Transmission), yang memungkinkan pengendar dapat melakukan perjalanan yang mulus, meningkatkan kenyamanan, dan desain body sporty dan dinamis.
10. Honda CS1
Jika Anda tahu motor Kamen Rider maka seperti itulah desain yang diinspirasi Honda CS1.
Motor yang diluncurkan pada tahun 2008 ini memang dianggap kurang menjual di pasaran. Karena body yang kurang elegan membuat peminat Honda CS1 tidak banyak diminati oleh kebanyakan orang di Indonesia. Tentu saja ini menjadi perbedaan yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan angka penjualan Honda Beat atau Vario yang berhasil mencatatkan angka jutaan unit sepanjang tahun.
Alasan lain, harga yang dibanderol cukup tinggi sedangkan model tak sebanding dengan fungsi dari motor itu sendiri.
Nah itu tadi model-model motor yang kurang laku, dan alasan harga maupun promosi yang kurang tepat menjadi sebab dominan.
Padahal di tahap pengenalan sebuah produk, ada 4 strategi yang seperti dilansir dari kuliahmarket.wordpress.com (28/05/2016) bisa dilakukan ketiga merek motor itu seperti Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy), Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy), Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy) dan Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy).
Kalau soal merek, saya rasa semua orang juga sudah tahu. Tapi jika hanya mengandalkan harga murah saja, promosi kurang dan tidak memikirkan potensi dari para pesaing? maka, sudah pasti daur hidup produk tersebut tidak bisa maksimal.
Related Posts
10 Produk Kurang Laku di Pasaran yang Diproduksi 3 Merek Motor Ternama Dunia
4/
5
Oleh
Degree Online